MODUL POSISI PENGELASAN 1 F & 1 G PLAT
1.BAHAN AJAR MODUL
A.Teknik Pengelasan Posisi 1F dan 1G dengan Proses Las B Manual (SMAW)
1. Posisi 1F
    1F Adalah Pengelasan/fillet/posisi dibawah tangan (hand down) pada pelat dengan proses Las Busur Manual.
Langkah Kerja Pengelasan

Mengatur arus las (Ampere) sesuai dengan diameter elektroda.
Mengelas ikat pada kedua ujung kampuh T.
Meletakkan kampuh T pada alat bantu dalam posisi datar dibawah tangan.
Mengelas kampuh T.
Bersihkan terak las hasil pengelasan.
Lanjutkan latihan mengelas (kampuh T) sampai menghasilkan alur las yang baik, rata dan simetris.
a)Gambar Posisi 1F



2. Posisi 1G
    1G Adalah sambungan tumpul /butt/grouve posisi dibawa tangan pada pelat (proses las busur manual)
a) Gambar posisi 2G



2.VIDEO PENGELASAN
   a.pengelasan 1F
Video youtube: https://www.youtube.com/watch?v=pwo7s4t0pmc

b.Pengelasan 1G
Video Youtube:https://www.youtube.com/watch?v=FDSSEef3CL0


3.PPT

4.JOB SHEET

5.SOAL-SOAL

A). Pilihan Ganda

   1.Berapakan kemiringan benda kerja 1F?
                   a.50॰            b.45॰            c.40॰             d.35॰

2.Berapakah besar dari sudut  kampuh?
                   a 30॰-35॰     b.70॰-80॰     c.60॰-70॰       d.40॰-50॰
B). Betul-Salah
3.Apakah sarung tangan termasuk dalam alat safety?(Benar/Salah)
  4.Apakah sarung tangan termasuk dalam alat safety?(Benar/Salah)
C.Isian
    5.Satu elektroda seharusnya menghasilkan berapa cm?.......10-12cm
  7.Berapakah kemiringan elektroda pada saat kita mengelas?.......60॰-70॰
D.Jawaban Singkat
  7.Berapakah ketinggian hasil las yang baik?.......7-8 mm
E.Mencocokan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Posisi pengelasan 2F dan 2G

Gambar
PENGELASAN POSISI 2F  Pada pelat posisi 2F yaitu Posisi horizontal sambungan sudut/fillet (2F).     Pada pipa posisi 2F yaitu    Posisi sumbu tegak sambungan sudut /fillet (2F)                                             Gambar posisi pengelasan 2F pada  pelat dan pipa Posisi pengelasan 2G Pada pelat posisi 2G yaitu Posisi horizontal sambungan tumpul (2G) Pada pipa posisi 2G yaitu Posisi sumbu tegak sambungan tumpul (2G) Gambar posisi 2G pada pelat. Video posisi pengelasan 2F  Video posisi pengelasan 2G    
Baca selengkapnya

MATERI 1F & 1G PIPA

Gambar
POSISI PENGELASAN 1F & 1G 1.MODUL POSISI PENGELASAN 1F & 1G PIPA Posisi pengelasan 1F pipa     1F adalah Pengelasan sambungan sudut/fillet posisi sumbu simetri dapat diputar pada pipa dengan proses las busur manual. Pengertian pengelasan 1G pipa            1G adalah pengelasan sambungan tumpul / butt groove posisi sumbu simetri dapat di putar pada pipa dengan proses las busur manual. 2.PPT PENGELASAN 1F & 1G https://drive.google.com/file/d/0B81dPCkB2-DcTU9semkwZFNUVFE/view?usp=drivesdk 3. VIDEO POSISI PENGELASAN 1F & 1G PIPA 3.JOBSHEET A.   TUJUAN  Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu : 1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP B.   ALAT DAN BAHAN :        1. Alat : a.    Seperangkat peralataan las busur manual. b.    Alat keselamatan dan
Baca selengkapnya

Modul posisi pengelasan 1F&1G Fillet(Kel1)

Gambar
Materi Posisi Pengelasan 1F dan 1G SMAW Modul Pengelasan Posisi 1F 1G  Pengelasan SMAW Shield Metal Arc Welding  adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000o sampai 4500o Celcius. Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan mencairkan elektrode dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk logam lasan (weld metal). Untuk menghasilkan busur yang baik dan konstan tukang las harus men
Baca selengkapnya